PAPUABARAT.DISWAY.ID - Di tengah hidup yang serba cepat, banyak orang tanpa sadar terjebak antara penyesalan masa lalu dan kecemasan akan masa depan. Pikiran terus melompat, sementara tubuh ada di sini. Inilah alasan mengapa konsep living in the moment menjadi semakin relevan, terutama untuk menjaga kesehatan mental.
Living in the moment bukan berarti mengabaikan masa depan atau melupakan masa lalu, tetapi tentang hadir sepenuhnya pada apa yang sedang dijalani saat ini.
Apa Itu Living in the Moment?
Living in the moment berarti menyadari dan menerima momen saat ini tanpa terus-menerus menghakimi, membandingkan, atau mengkhawatirkan hal yang belum terjadi.
Sederhananya, kamu benar-benar hadir:
- Saat makan, kamu menikmati rasa
- Saat berbicara, kamu mendengarkan dengan penuh perhatian
- Saat istirahat, kamu benar-benar beristirahat tanpa rasa bersalah
Mengapa Sulit Living in the Moment?
Banyak faktor yang membuat kita sulit hadir sepenuhnya, seperti:
- Overthinking tentang masa depan
- Menyesali kesalahan masa lalu
- Tekanan untuk selalu produktif
- Ketergantungan pada gadget dan media sosial
Tanpa disadari, pikiran terus berada di tempat lain, sementara momen berharga berlalu begitu saja.
Hubungan Living in the Moment dengan Mental Health
Ketika seseorang terbiasa hidup di masa lalu atau masa depan, risiko stres dan kecemasan meningkat. Sebaliknya, living in the moment membantu:
- Mengurangi overthinking
- Menenangkan pikiran
- Menurunkan tingkat stres
- Meningkatkan rasa syukur
- Membantu regulasi emosi
Hadir di saat ini membuat pikiran tidak terus bekerja secara berlebihan.
Living in the Moment Bukan Berarti Tanpa Ambisi
Banyak orang takut hidup di masa kini akan membuat mereka kehilangan motivasi. Padahal, justru sebaliknya.
Dengan fokus pada momen saat ini:
- Kamu lebih menikmati proses
- Tidak terbebani ekspektasi berlebihan
- Ambisi menjadi lebih sehat dan realistis
- Risiko burnout berkurang
Kamu tetap bisa punya tujuan, tanpa kehilangan ketenangan hari ini.