Multitasking: Efisien atau Justru Melelahkan?

Selasa 09-12-2025,16:16 WIB
Reporter : Cut Rizka A
Editor : Cut Rizka A

Semakin sering berpindah fokus, semakin besar risiko kesalahan, terutama pada tugas yang membutuhkan ketelitian.

3. Meningkatkan Stres dan Kelelahan Mental

Multitasking memaksa otak bekerja lebih keras, yang dalam jangka panjang dapat memicu stres dan kelelahan mental.

4. Mengganggu Living in the Moment

Ketika terlalu sibuk melakukan banyak hal, seseorang sulit hadir sepenuhnya pada satu momen, sehingga kepuasan dan rasa tenang berkurang.

5. Memicu Burnout Secara Perlahan

Multitasking yang dilakukan terus-menerus tanpa jeda dapat membuat tubuh dan pikiran merasa selalu “dikejar”, meski hasilnya tidak maksimal.

Multitasking dan Kesehatan Mental

Kebiasaan multitasking yang berlebihan sering dikaitkan dengan:

  • Overthinking
  • Mudah terdistraksi
  • Sulit merasa puas dengan hasil kerja
  • Rasa bersalah saat beristirahat

Hal ini bertentangan dengan prinsip self love dan mindful living yang menekankan keseimbangan.

Kapan Multitasking Sebaiknya Dihindari?

Multitasking sebaiknya dihindari saat:

  • Mengerjakan tugas penting
  • Membutuhkan konsentrasi tinggi
  • Belajar hal baru
  • Mengambil keputusan besar

Dalam kondisi ini, fokus tunggal justru menghasilkan kualitas yang lebih baik.

Alternatif Sehat dari Multitasking

Alih-alih multitasking berlebihan, kamu bisa mencoba:

  • Single-tasking: fokus satu tugas sampai selesai
  • Time blocking: membagi waktu untuk setiap aktivitas
  • Mindful working: bekerja dengan kesadaran penuh
  • Istirahat terjadwal untuk menjaga energi

Cara ini membantu produktivitas tetap tinggi tanpa mengorbankan kesehatan mental.

Kategori :

Terpopuler