Lebih dari Musik: Pesan Jujur Mark Lee di Album The Firstfruit

Mark Lee The Firstfruit--
PAPUABARAT.DISWAY.ID - Mark Lee, anggota NCT dan SuperM, akhirnya merilis album solo pertamanya yang bertajuk The Firstfruit pada 7 April 2025. Ini bukan sekadar proyek musik biasa dari seorang idola K-Pop—melainkan sebuah kisah hidup yang dituangkan lewat 13 lagu yang membentuk autobiografi musikalnya. The Firstfruit bukan hanya persembahan suara, tapi juga pesan: tentang pertumbuhan, pencarian identitas, dan kedewasaan seorang anak muda yang tumbuh dalam sorotan dunia.
The Firstfruit dibagi ke dalam empat bagian besar, terinspirasi dari empat kota penting dalam hidup Mark: Toronto, New York, Vancouver, dan Seoul. Masing-masing kota menjadi simbol fase kehidupan yang berbeda—masa kecil, pencarian, adaptasi, hingga menjadi sosok yang matang secara emosional dan spiritual.
BACA JUGA:Makna Tersembunyi di Balik Lagu “Golden Hour” dari Mark NCT
Lagu utama berjudul “1999” membawa kita ke akar kehidupannya. Sementara lagu lain seperti "200", “Fraktsiya” (kolaborasi dengan Lee Young Ji), dan single prarilis “+82 Pressin” membangun narasi yang kuat tentang dualitas identitas dan proses bertumbuh dalam dua budaya.
Pesan Personal dari Mark
Judul The Firstfruit sendiri diambil dari konsep persembahan terbaik dari hasil pertama—sebuah makna spiritual yang menyiratkan rasa syukur dan ketulusan. Dalam berbagai wawancara, Mark menyatakan bahwa album ini adalah “hasil pertama” yang ia berikan sepenuh hati untuk penggemar dan untuk dirinya sendiri sebagai seniman.
Setiap lirik ditulis dengan intensitas emosi dan refleksi yang dalam. Ia tidak hanya ingin didengar, tetapi juga dimengerti. Album ini adalah upaya jujur untuk menjembatani antara siapa dirinya di atas panggung dan siapa dirinya sebagai manusia biasa.
The Firstfruit menunjukkan bahwa Mark Lee bukan hanya seorang rapper atau idol K-Pop. Ia adalah penulis cerita—cerita tentang keluarga, kehilangan, pencarian, dan harapan. Album ini adalah undangan untuk mengenal Mark lebih dekat: lewat nada, kata, dan ketulusan.
Sumber: