Pilih Pasteurisasi atau UHT? Ini Penjelasan Lengkapnya
ilustrasi susu pasteurisasi-dok. istimewa-
PAPUABARAT.DISWAY.ID - Susu adalah salah satu sumber nutrisi terbaik untuk tubuh, tapi banyak orang masih bingung memilih antara susu pasteurisasi dan susu UHT. Keduanya sama-sama berasal dari susu sapi segar, namun cara pengolahannya berbeda sehingga memengaruhi rasa, ketahanan, hingga nutrisinya. Berikut penjelasan ringkas namun mudah dipahami.
1. Pengolahan: Suhu Jadi Pembeda Utama
Susu Pasteurisasi
- Dipanaskan pada suhu lebih rendah (biasanya 72–75°C) selama beberapa detik.
- Tujuannya membunuh bakteri berbahaya tanpa merusak banyak nutrisi.
- Prosesnya ringan, sehingga rasa susu lebih segar dan alami.
Susu UHT (Ultra High Temperature)
- Dipanaskan pada suhu sangat tinggi (135–150°C) hanya dalam beberapa detik.
- Membunuh hampir semua mikroorganisme, membuat produk lebih steril.
- Akibatnya, susu jadi lebih awet dan tidak perlu disimpan di kulkas sebelum dibuka.
2. Ketahanan dan Penyimpanan
Susu Pasteurisasi
- Umur simpan pendek: biasanya hanya 7–14 hari.
- Harus selalu disimpan dalam kulkas.
- Cocok untuk kamu yang suka rasa susu yang lebih “fresh”.
Susu UHT
- Umur simpan panjang: bisa bertahan beberapa bulan tanpa kulkas (selama belum dibuka).
- Praktis untuk stok jangka panjang atau dibawa bepergian.
- Setelah dibuka tetap harus disimpan di kulkas dan habis dalam 2–3 hari.
3. Rasa dan Aroma
Pasteurisasi: rasa lebih creamy, segar, mirip susu sapi asli.
UHT: rasa lebih “matang” atau sedikit berbeda karena paparan suhu tinggi.
4. Kandungan Nutrisi
Keduanya tetap bernutrisi, tetapi:
Proses UHT dapat menurunkan beberapa vitamin sensitif panas (misalnya vitamin B).
Pasteurisasi mempertahankan lebih banyak nutrisi alami karena pemanasan lebih ringan.
Sumber: