Insecurity dan Mental Health: Belajar Menerima Diri Sendiri
ilustrasi mental health.-dok. istimewa-
PAPUABARAT.DISWAY.ID - Rasa insecure sering kali datang tanpa diundang. Dari sekadar merasa kurang percaya diri, hingga mempertanyakan nilai diri sendiri. Jika dibiarkan, insecurity bukan hanya memengaruhi kepercayaan diri, tetapi juga berdampak langsung pada mental health. Di sinilah self love berperan penting—bukan sebagai sikap egois, melainkan sebagai bentuk kepedulian terhadap diri sendiri.
Hubungan Insecurity dengan Mental Health
Insecurity yang terus dipendam dapat memicu:
- Overthinking berlebihan
- Kecemasan dan rasa takut gagal
- Stres emosional berkepanjangan
- Perasaan tidak berharga
Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menurunkan kualitas hidup dan membuat seseorang sulit menikmati proses sehari-hari.
Self Love Bukan Sekadar Mencintai, Tapi Menerima
Self love bukan tentang merasa diri paling hebat, melainkan tentang menerima diri apa adanya, termasuk kekurangan dan proses tumbuh yang sedang dijalani. Ketika seseorang mempraktikkan self love, ia tidak lagi menjadikan standar orang lain sebagai tolok ukur kebahagiaan.
Mengurangi insecurity adalah salah satu bentuk nyata dari self love.
Cara Mengurangi Insecurity dengan Pendekatan Self Love
1. Validasi Perasaan Diri Sendiri
Tidak apa-apa merasa tidak percaya diri sesekali. Mengakui perasaan tersebut tanpa menyalahkan diri sendiri adalah langkah awal menjaga kesehatan mental.
2. Berhenti Terlalu Keras pada Diri Sendiri
Self talk yang negatif seperti “aku selalu gagal” atau “aku tidak cukup baik” perlahan mengikis mental health. Cobalah menggantinya dengan kalimat yang lebih berempati.
3. Fokus pada Progres, Bukan Perbandingan
Self love mengajarkan bahwa setiap orang memiliki timeline masing-masing. Apa yang kamu capai hari ini, sekecil apa pun, tetap layak diapresiasi.
Sumber: