Overthinking di Malam Hari dan Dampaknya bagi Mental Health

Overthinking di Malam Hari dan Dampaknya bagi Mental Health

ilustrasi overthinking.-dok. istimewa-

PAPUABARAT.DISWAY.ID - Pernah merasa tubuh lelah, mata mengantuk, tapi pikiran justru semakin ramai saat lampu dimatikan? Overthinking sebelum tidur adalah masalah yang sangat umum, terutama pada orang yang cenderung perfeksionis, mudah cemas, atau memiliki insecurity yang belum terselesaikan.

Kondisi ini bukan sekadar kebiasaan buruk, tetapi bisa berdampak serius pada kualitas tidur dan kesehatan mental secara keseluruhan.

Mengapa Overthinking Sering Muncul Sebelum Tidur?

Saat malam hari, distraksi berkurang. Tidak ada pekerjaan, notifikasi, atau aktivitas lain yang mengalihkan perhatian. Akhirnya, pikiran mulai:

  • Mengulang kejadian hari ini
  • Menyesali kesalahan kecil
  • Mengkhawatirkan hari esok
  • Memikirkan hal yang belum tentu terjadi

Bagi sebagian orang, malam justru menjadi “waktu paling jujur” bagi pikiran, tapi juga paling melelahkan.

Hubungan Overthinking, Insecurity, dan Tidur

Insecurity yang tidak disadari sering muncul dalam bentuk overthinking sebelum tidur. Pikiran seperti:

“Tadi aku salah ngomong nggak ya?”

“Kenapa aku nggak bisa seperti mereka?”

“Besok kalau gagal gimana?”

Pertanyaan-pertanyaan ini membuat otak tetap aktif, padahal tubuh sudah butuh istirahat. Akibatnya, tidur menjadi dangkal atau sulit terlelap.

Dampak Overthinking Sebelum Tidur bagi Mental Health

Jika dibiarkan terus-menerus, overthinking sebelum tidur dapat menyebabkan:

  • Insomnia
  • Mudah lelah dan sulit fokus
  • Emosi lebih sensitif
  • Stres dan kecemasan meningkat

Kurang tidur juga memperburuk overthinking keesokan harinya, menciptakan siklus yang sulit diputus.

Sumber: