Pangan Lokal Papua Barat: Kaya Gizi untuk Pertumbuhan Anak Sehat

Ilustrasi pemanfaatan pangan lokal unuk pencegahan stunting pada balita.-AI Generated-
PAPUABARAT.DISWAY.ID - Pemerintah bersama berbagai pihak terus mengoptimalkan upaya penurunan angka stunting, salah satunya dengan memanfaatkan kekayaan pangan lokal yang melimpah di Papua Barat. Bahan pangan seperti umbi-umbian (ubi jalar, talas, singkong), sagu, pisang, hingga ikan laut segar diyakini memiliki kandungan gizi tinggi yang dapat menunjang tumbuh kembang balita.
Kaya Gizi, Mudah Diakses
Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat menyebutkan, pangan lokal merupakan sumber karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral yang sangat dibutuhkan anak usia dini.
“Ubi jalar dan talas memiliki kandungan beta-karoten dan serat tinggi, sementara ikan laut merupakan sumber protein hewani dan omega-3 yang penting untuk perkembangan otak anak,” ujarnya.
Selain itu, ketersediaan pangan lokal yang melimpah di pasar tradisional membuatnya lebih terjangkau bagi masyarakat dibandingkan produk pangan impor atau kemasan.
Perubahan Pola Konsumsi
Pemanfaatan pangan lokal juga diharapkan mampu mengubah pola konsumsi masyarakat, terutama ibu hamil dan keluarga yang memiliki balita. Makanan pendamping ASI (MPASI) berbasis pangan lokal dapat diolah dengan cara sederhana, misalnya bubur sagu dengan ikan, pure ubi jalar, atau pisang rebus yang diperkaya sayuran hijau.
“Pencegahan stunting tidak selalu harus dengan makanan mahal. Yang penting, menu seimbang dan rutin diberikan pada anak sesuai kebutuhan gizinya,” jelas seorang tenaga gizi puskesmas di Manokwari.
Sinergi Lintas Sektor
Untuk memperluas pemanfaatan pangan lokal, pemerintah daerah menggandeng PKK, kader posyandu, serta tokoh masyarakat dalam sosialisasi dan edukasi. Program ini juga didukung sektor pertanian dan perikanan agar produksi pangan lokal lebih terjaga dan berkelanjutan.
“Ini bukan hanya soal gizi, tapi juga kedaulatan pangan. Dengan mengoptimalkan sumber daya lokal, kita bisa menekan angka stunting sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan Papua Barat,” ungkap seorang akademisi Universitas Papua.
Harapan ke Depan
Pemanfaatan pangan lokal di Papua Barat diharapkan menjadi contoh nyata bahwa upaya pencegahan stunting bisa dilakukan dengan memanfaatkan potensi daerah sendiri. Dengan dukungan keluarga, masyarakat, dan pemerintah, balita Papua Barat diharapkan dapat tumbuh lebih sehat, cerdas, dan bebas stunting.
Sumber: