Sourdough: Tren atau Memang Lebih Sehat dari Roti Umum?
roti sourdough.-dok. istimewa-
PAPUABARAT.DISWAY.ID - Beberapa tahun terakhir, roti sourdough semakin populer. Di coffee shop, bakery artisan, hingga timeline media sosial, roti bertekstur chewy dengan aroma khas asam ini sering disebut-sebut sebagai pilihan yang lebih sehat. Tapi… apa benar sourdough lebih baik dibanding roti biasa yang sering kita temui di pasaran?
Pertama, kita perlu tahu apa yang membuat sourdough berbeda. Roti ini dibuat menggunakan fermentasi alami dengan kultur ragi liar dan bakteri baik (lactobacillus). Proses fermentasi ini bukan sekadar memberi rasa asam khas, tetapi juga mengubah struktur adonan sehingga lebih mudah dicerna.
Pada roti biasa, ragi instan bekerja lebih cepat, membuat proses fermentasi berlangsung singkat. Sementara pada sourdough, proses ini bisa berlangsung berjam-jam hingga berhari-hari. Perbedaan inilah yang memengaruhi kandungan nutrisi dan cara tubuh kita meresponsnya.
Kelebihan utama sourdough ada pada pencernaan. Banyak orang merasa perutnya lebih nyaman setelah makan sourdough. Fermentasi alami membantu memecah gluten dan membuat karbohidrat kompleks lebih mudah diproses tubuh. Kandungan lactic acid juga menurunkan indeks glikemik (GI), sehingga gula darah tidak naik terlalu cepat seperti saat mengonsumsi roti putih biasa.
Selain itu, proses fermentasi menghasilkan prebiotik alami yang baik untuk kesehatan usus. Tekstur yang lebih padat dan serat alami dari tepung gandum yang kurang diproses membuat sourdough terasa lebih mengenyangkan, sehingga kita cenderung makan lebih sedikit.
Namun, bukan berarti roti biasa selalu buruk. Banyak roti komersial yang telah difortifikasi dengan vitamin dan mineral. Perbedaan besarnya justru berada pada tingkat pemrosesan dan bahan yang digunakan. Jika roti biasa dibuat dari tepung putih halus dengan tambahan gula dan pengawet, tentu kualitasnya jauh berbeda dari sourdough. Tetapi roti gandum utuh biasa pun tetap bisa menjadi pilihan sehat.
Jadi, apakah sourdough lebih sehat?
Secara umum, ya — jika dibandingkan dengan roti putih komersial biasa. Tetapi tetap kembali pada bahan baku yang digunakan. Sourdough yang dibuat dari tepung whole wheat tentu lebih unggul lagi. Sementara sourdough yang penuh topping manis tetap saja berisiko menambah gula dan kalori.
Intinya, sourdough memang menawarkan manfaat ekstra berkat proses fermentasinya. Jika kamu ingin pilihan roti yang lebih ramah pencernaan, mengenyangkan, dan punya indeks glikemik lebih rendah, sourdough bisa jadi opsi yang bagus. Namun untuk hidup sehat, memilih roti berkualitas dan seimbang dengan pola makan keseluruhan tetap yang paling penting.
Sumber: