Multitasking: Efisien atau Justru Melelahkan?
ilustrasi multitasking-dok. istimewa-
2. Pekerjaan Lebih Rentan Salah
Semakin sering berpindah fokus, semakin besar risiko kesalahan, terutama pada tugas yang membutuhkan ketelitian.
3. Meningkatkan Stres dan Kelelahan Mental
Multitasking memaksa otak bekerja lebih keras, yang dalam jangka panjang dapat memicu stres dan kelelahan mental.
4. Mengganggu Living in the Moment
Ketika terlalu sibuk melakukan banyak hal, seseorang sulit hadir sepenuhnya pada satu momen, sehingga kepuasan dan rasa tenang berkurang.
5. Memicu Burnout Secara Perlahan
Multitasking yang dilakukan terus-menerus tanpa jeda dapat membuat tubuh dan pikiran merasa selalu “dikejar”, meski hasilnya tidak maksimal.
Multitasking dan Kesehatan Mental
Kebiasaan multitasking yang berlebihan sering dikaitkan dengan:
- Overthinking
- Mudah terdistraksi
- Sulit merasa puas dengan hasil kerja
- Rasa bersalah saat beristirahat
Hal ini bertentangan dengan prinsip self love dan mindful living yang menekankan keseimbangan.
Kapan Multitasking Sebaiknya Dihindari?
Multitasking sebaiknya dihindari saat:
- Mengerjakan tugas penting
- Membutuhkan konsentrasi tinggi
- Belajar hal baru
- Mengambil keputusan besar
Dalam kondisi ini, fokus tunggal justru menghasilkan kualitas yang lebih baik.
Alternatif Sehat dari Multitasking
Sumber: